duka cita bagi setia



mari kita
tundukan kepala
heningkan cipta
bagi setia
yang mati terjerat
rentang perselingkuhan
yang entah di mana indahnya

bangkit dan angkatlah
jasad setia yang kaku
ditinggal kepercayaan

jalanlah bersamanya
hantarkan setia
ke pemakaman umum
tempat kejujuran, janji, dan harapan
berbaring dalam keabadian

segeralah masukan setia
dalam liang lahat
di tengah derai duka
tidak ada artinya dia hidup di dunia
jika perselingkuhan masih berjaya



(untuk seseorang yang sia-sia mengharapkan maaf)

bandung-batukaras, 2 Januari 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Pinurbo dan Makna Rumah dalam Personifikasi Kulkas, Ranjang dan Celana

Puisi-puisi Norman Erikson Pasaribu dan Pentingnya Keragaman dalam Sastra Indonesia

Rahim dan Kepahitan Perempuan dalam Patiwangi Karya Oka Rusmini