hati



mari kita bicara hati.
di sini.
di hadapan secangkir kopi pekat,
tanpa gula.

kau sengaja pesan kopi itu.
katamu sajian pahit ini
untuk menyangatkan ajakan manis
yang kutawarkan.

bicara hati senja ini
berujung pada manisnya sebentuk cincin
di atas meja,
di samping kopi hitam,
pahit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Pinurbo dan Makna Rumah dalam Personifikasi Kulkas, Ranjang dan Celana

Puisi-puisi Norman Erikson Pasaribu dan Pentingnya Keragaman dalam Sastra Indonesia

Rahim dan Kepahitan Perempuan dalam Patiwangi Karya Oka Rusmini