Pria dan Binge Eating Disorder
Tidak seperti gangguan makan Anorexia dan Bulimia, Binge Eating
Disorder (BED) umum ditemukan pada laki-laki dan perempuan. Orang dewasa juga
cenderung lebih banyak mengalami gangguan makan ini dibandingkan dengan anak muda
atau remaja. Mengapa demikian, Tara de
Thouars, BA, M.Psi, Psikolog dari klinik lightHOUSE memberikan penjelasan
menyeluruh tentang gangguan makan BED ini.
Seiring perkembangan zaman, menurut Tara, tidak hanya kaum perempuan saja yang peduli dengan berat
badan dan juga penampilan. "Laki-laki
belakangan mulai memiliki kepedulian terhadap tubuh. Media seperti iklan, film,
dll. adalah salah satu yang mendukung perubahan ini. Karena tingkat kepedulian
perempuan dan laki-laki sama-sama besar terhadap tubuh dan penampilan, maka
persentase laki-laki dan perempuan semakin meningkat terkait dengan BED,"
ujar Tara.
Yang membedakan dari Anorexia dan Bulimia yang cenderung lebih banyak
dialami oleh kaum perempuan menurut Tara, adalah tuntutan sosial pada pria untuk
menjadi kurus dan langsing tidak sekuat pada perempuan. “Lingkungan terbiasa
mendidik bahwa perempuan yang sempurna adalah yang langsing dan cantik, tetapi
tidak pada pria. Sehingga dorongan BED lebih banyak datang dari diri sendiri
ketimbang lingkungan, sedangkan untuk perempuan dorongan Eating Disorder muncul
tidak hanya dari dalam diri sendiri namun juga dari lingkungan. Karenanya pria
yang mengalami gangguan makan lebih banyak jatuh pada BED,” Tara menjelaskan.
Pembeda lain BED dengan Anorexia
dan Bulimia adalah dalam hal usia. Jika Anorexia dan Bulimia banyak dialami
remaja, sebaliknya BED umum ditemuka pada dewasa. “Pada saat dewasa,
karakter, kebiasaan dan pola perilaku termasuk terhadap makan sudah terbentuk
dengan sempurna ketimbang pada masa remaja. Sehingga gangguan BED lebih banyak
dan lebih mudah untuk didiagnosa pada saat dewasa,” ujar Tara.
Ia menambahkan, pada masa remaja, karakter dan perilaku masih banyak
berubah dan masih mencari nilai-nilai yang terbaik untuk diri sendiri,
sedangkan pada saat dewasa nilai yang terbentuk pada diri sendiri sudah ajeg.
Demikian pula dengan kebiasaan yang terbentuk pun sudah semakin menguat.
“Selain itu, lebih banyak orang dewasa
yang mengeluhkan masalah BED-nya kepada para ahli ketimbang remaja, karena remaja
belum memiliki pemahaman yang kuat mengenai gangguan yang dideritanya. Akan
tetapi kecenderungan BED sebenarnya sudah dapat diprediksi sejak masa remaja,”
ia menerangkan.
Menurut Tara, tidak ada batasan usia tertentu yang lebih banyak
mengalami BED, akan tetapi keenderungan BED sudah dapat diihat dari masa remaja
dan jika tidak ditindak secara langsung atau disadari permasalahannya maka akan
terbentuk semakin kuat pada saat dewasa. Ia mengingatkan, perlu diperhatikan
juga bahwa kebanyakan BED muncul karena
adanya dorongan emosi/stres yang memicu orang melakukan makan tanpa terkontrol.
Usia-usia rentan stres biasanya ditemui
pada usia produktif yaitu memasuki dewasa sekitar 20-an ke atas. Masa-masa
mereka kuliah, mulai bekerja, atau berumah tangga.
BED merupakan kondisi gangguan makan dengan gejala makan berlebihan
yang ekstrim dan hilangnya kendali diri saat makan. Namun, bukan berarti
penderita gangguan ini akan makan banyak setiap waktu. Seperti orang dengan
Bulimia, pada BED ada episode saat penderita kehilangan kontrol diri dan makan
banyak, lalu menyesal dan malu setelahnya. Perilaku ini menjadi lingkaran setan
karena semakin mereka menyesali episode binge,
semakin banyak pula makanan yang dikonsumsi pada episode berikutnya. Karena
orang dengan BED tidak mengeluarkan
kalori dari tubuh atau purge, dengan
memutahkan makanan, puasa, atau olahraga setelah makan berlebihan, mereka
cenderung kelebihan berat badan atau obesitas. Karena binge eating
mengakibatkan obesitas, efek samping terhadap kesehatan sangat serius.
(dibuat untuk website kantor)
Komentar
Posting Komentar